KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dpat menyelesaikan tugas makalah / paper “ Mengapa Perusahaan Perlu
Memperhatikan Perilaku Masyarakat “ dalam tugas dari mata kuliah “ Perilaku
Konsumen “. Makalah ini saya susun dengan maksud sebagai tugas yang diberikan
oleh Dosen pengajar.
Saya
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna disebabkan karena
terbatasnya kemampuan pengetahuan baik teori maupun praktek. Dengan demikian
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna
memperbaiki dan menyempurnakan panulisan makalah ini.
Kiranya yang Maha Kuasa tetap menyertai kita
sekalian, dengan harapan pula agar karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkannya.
Depok, Januari 2014
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemahaman akan perilaku
konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar.Para pemasar mencoba memahami
perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih
besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai
tingkat tertentu masih akan ada.
Beberapa pemasar masih
belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada
konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh
lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar
kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat
memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan
kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
Pengertian perilaku
konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be
define as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using,
evaluating, and disposintog of products, services, and ideas they expect will
satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan
produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat
memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Tak diragukan lagi,
konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan
mereka, suatu bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses
memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh.
Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan
relasinya.
Perusahaan memiliki
ketergantungan yang erat terhadap prilaku konsumen yang menjadi orientasi oleh
perusahaan tersebut. Produsen perlu memperhatikan bagaimana perilaku
kkonsumennya, apa yang mereka inginkan. Karena perilaku konsumen menentuka
strategi pasar berikutnya.
Saat ini konsumen
begitu dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat dipilih untuk memenuhi
kebutuhan. Konsumen yang mendikte produk
apa yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan harus berfokus pada
konsumen, konsumen adalah bagian terpenting dari perusahaan. Konsumen lebih
penting dari pada kekasih (istri atau pacar), orang bisa hidup tanpa kekasih
tetapi perusahaan tidak bisa hidup tanpa konsumen. Oleh karena itu perusahaan
perlu mengerti bagaimana konsumenya berperilaku.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1)
Apa tujuan dan manfaat yang
diperoleh perusahaan/produsen dalam memperhatikan perilaku konsumen/ masyarakat
2) Apakah
perilaku konsumen sangat besar perannanya dalam meningkatkan daya beli konsumen
terhadap suatu produk.
3) Apakah
pengertian dari perilaku konsumen dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi
perilaku konsumen
1.3 TUJUAN
Sejalan dengan perumusan masalah, maka tujuan dari
makalah ini adalah :
1) Untuk
mengetahui dan menganalisa tujuan dan manfaat utama yang diperoleh
perusahaan/produsen dalam memperhatikan perilaku konsumen
2) Untuk
mengetahui dan menganalisa faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku konsumen
1.4
Manfaat
1) Hasil
penulisan makalah ini dapat dijadikan
sumber informasi dan masukan bagi perusahaan guna untuk meningkatkan jumlah penjualan produk mereka
2) Hasil
penulisan makalah ini diharapkan dapat
menambah wawasan dan pemahaman penulis
tentang alasan perusahaan/produsen perlu memahami perilaku konsumen dan
hal-hal apa yang perlu diperhatikan
produsen/perusahaan dalam memperhatikan
perilaku konsumen
\
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan
salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan untuk berkembang. Philip Kotler
(1997:8) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
dengan nama individu – individu dan kelompok – kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran
produk – produk yang bernilai.
Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai
dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan
produk yang sesuai, menentukan cara – cara promosi dan penyaluran atau
penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan –kegiatan
yang saling berhubungan sebagai satu kegiatan dalam perekonomian yang dapat
membantu menciptakan nilai ekonomis. Pemasaran juga merupakan faktor penting
dari suatu siklus yang dimulai dan berakhir dengan pemenuhan kebutuhan
konsumen.
Dalam kondisi perekonomian dewasa ini, pengusaha
menyadari betapa manfaat pemasaran guna meningkatkan penjualannya, dimana
pemasaran harus dapat menaksir kebutuhan dan selera konsumen serta
mengkombinasikan dengan data pasar yang ada. Informasi mengenai data pasar
dipakai sebagai dasar dalam mengadakan kegiatan produksi. Oleh karena itu
pemasaran dapat disimpulkan sebagai kunci utama dalam sukses dibidang usaha.
Pengertian lain dari pemasaran seperti dikemukakan
oleh William J. Stanton (Basu Swastha, 1993 : 150), diantaranya disebutkan
bahwa: pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Dari definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan
pemasaran tidak hanya menjual barang dan jasa, tetapi mempunyai sistem secara
keseluruhan, mulai konsepsi awal produk sampai pada penjualan yang maksimal
dalam jangka waktu panjang. Masalah yang dihadapi perusahaan, dimana perusahaan
mempunyai keterikatan ekstern dan intern perusahaan. Kearah ekstern menyangkut
kesempatan dan ancaman lingkungan berupa faktor –faktor yang tidak dapat
dikuasai perusahaan, seperti keadaan ekonomi,kemajuan teknologi, persaingan,
kebijakan pemerintah, gaya hidup, dan lain– lain. Sedangkan kearah intern
menyangkut masalah kelemahan dan kekurangan yang biasanya dapat dikuasai
perusahaan, seperti perencanaan produk, penentuan harga, kebijakasanaan
diversifikasi produk, dan lain –lain.
B.
Aplikasi Perilaku Konsumen Dalam Bisnis
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah
penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah
suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli
tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu:
proses pengambilan keputusan, kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam
menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).
Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat
diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah
strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat
perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Ke dua, perilaku konsumen
dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan
mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran,
pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya
tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social
marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi
sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan
juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan
produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam
penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.
C.
Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian merupakan proses – proses yang
terjadi pada saat sebelum seorang konsumen melakukan pembelian suatu produk.
Seorang konsumen akan melakukan sejumlah
proses yang mendasari pengambilan keputusan. Berikut ini adalah proses – proses
pada saat sebelum dan setelah melakukan pembelian suatu produk, yaitu :
1.
Pengenalan Masalah (Problem Recognition)
Merupakan sebuah proses dimana konsumen akan membeli
sebuah produk sebagai solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya.
Konsumen tidak dapat menentukan prduk apa yang akan dibeli, jika tidak ada
pengenalan masalah yang muncul.
2. Pencarian Informasi ( Information Source)
Merupakan sebuah proses lanjutan dari pengenalan
masalah, dimana konsumen tersebut akan termotivasi untuk mencari informasi
untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya. Proses pencarian
informasi tersebut dapat berasal dari dalam memori (internal) maupun
berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi Alternatif (Alternative
Evaluation)
Merupakan sebuah proses lanjutan dari pencarian
informasi, dimana setelah konsumen tersebut mendapatkan berbagai macam
informasi konsumen tersebut akan mengevaluasi alternatif – alternatif strategis
apa saja yang akan dipilih untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Merupakan sebuah proses lanjutan dari mengevaluasi
alternatif, dimana konsumen akan membuat keputusan pembelian suatu produk yang
diinginkan. Terkadang konsumen memerlukan waktu yang cukup lama sebelum
konsumen tersebut memutuskan untuk membeli produk yang diinginkan, karena
adanya hal-hal yang masih perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi Pasca-Pembelian (Post-Purchase
Evaluation)
Merupakan sebuah proses setelah konsumen membeli
suatu produk, dimana konsumen akan mengevaluasi apakah produk tersebut sesuai
dengan keinginannya. Didalam proses ini, dapat terjadi kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan merasa puas jika produk yang telah dibeli
sesuai dengan keinginannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan
terhadap merek produk tersebut pada masa yang akan datang. Tetapi sebaliknya,
konsumen akan merasa tidak puas jika barang yang telah dibeli tidak sesuai
dengan keinginannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa
yang akan datang.
D.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Pelanggan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku
pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan
faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen.
A.
Individual Determinants of Consumer
Behavior
·
Demografis, psikografis, dan kepribadian
Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan
pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran.
Demografis membantu peramalan trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta
perubahan permintaan dan pola konsumsi.
Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk
mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai
profil psikologi dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara
kuantitatif maupun kualitatif. Bila demografis menjelaskan siapa yang membeli
suatu produk, psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut
dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan
dan nilai karena kesuksesan industri organik akan bergantung pada tingkat
kemampuan memobilisasi konsumen untuk menerima produk organik (Lea &
Worsley, 2005).Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon
yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan
psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana
seseorang merespon lingkungannya.
·
Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang
membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen.
Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang
bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu
produk.
·
Pengetahuan konsumen
Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai
himpunan dari jumlah total atas informasi yang dimemori yang relevan dengan
pembelian produk dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan organik itu,
kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan
lain-lain.
·
Intensi, sikap, kepercayaan, dan
perasaan konsumen
Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana
seseorang bersikap di masa depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi
pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian
kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi
pembelanjaan adalah dimana konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli.
Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi
pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk melakukan pencarian.
Intensi konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas
konsumsi.Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang.
Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap
beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau
pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap
terhadap sebuah objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat
didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau
lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari pengetahuan. Apa yang telah
seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan
tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki
pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif
maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki
pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.
B.
Environmental Influences on Consumer Behavior
·
Budaya, etnisitas, dan kelas sosial
Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan
simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan,
dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. Budaya terbagi menjadi
dua yaitu abstrak dan elemen material yang memberikan kemampuan bagi seseorang
untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan membedakan antarbudaya. Elemen abstrak
terdiri atas nilai-nilai, sikap, ide, tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan
seperti agama atau politik. Material komponen terdiri atas benda-benda seperti
buku, komputer, gedung, peralatan, dan lain-lain.Etnisitas adalah suatu elemen
penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku
konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas
sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial, dan tipe produk.
Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang
bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana
individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan,
kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama.
Penelitian pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel kelas sosial
karena penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen ditentukan oleh
kelas sosial.
·
Keluarga dan pengaruh rumah tangga
Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai
sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah,
pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga
adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati
sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap
pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk
menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain.
·
Kelompok dan pengaruh personal
Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh
kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau
sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan.
Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik,
partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa
cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua
reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep
seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group
menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Suatu perusahaan merupakan tempat terjadinya
kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi, Konsumen adalah
setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan. Perusahaan dan konsumen memiliki hubungan yang
saling ketergantungan dan mengikat, perusahaan sebagai pihak produsen
memproduksi suatu produk dan konsumen sebagai pemakai produk tersebut, peran
perusahaan dalam memperhatikah perilaku masyarakat sangat-sangat penting,
dimana perusahaan sebagai pihak produsen memantau produk apa yang diinginkan
atau disukai oleh konsumen, sebagai imbalan perusahaan memproduksi produk untuk
memperoleh laba/keuntungan.
Daftar
Pusaka
1.
Academia.edu/rangkuman-manajemen-pemasaran-phillip-kottler-edisi-2011.html
3.
http://dikasaktia.wordpress.com/2013/04/17/makalah-perilaku-konsumen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar